Mengenai Saya

Labels

Pengikut

Kamis, 06 Oktober 2011

 
AMUK HANTARUKUNG


Panglima Bukhari (lahir di Hantarukung,simpur,hulu sungai selatan,kalimantan selatan, indonesia,tahun 1850 – meninggal di simpur,hulu sungai selatan,kalimantan selatan,indonesia,19 september 1899pada umur 49 tahun) adalah seorang panglima perang banjar yang memimpin perlawanan rakyat yang disebut amuk hantarukung yang terjadi di masa sultan muhammad seman bin pangeran antasari
Ayah Bukhari bernama Manggir dan ibu bernama Bariah kelahiran Kampung Hantarukung, dalam wilayah Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Bukhari dilahirkan sekitar tahun 1850 dan semasa mudanya mengembara ke puruk cahu mengikuti pamannya Kasim yang menjadi panakawan (ajudan) dari Sultan Muhammad Seman. Sejak itu Sultan Muhammad Seman menjadikan Bukhari sebagai panakawan (ajudan)Sultan, dan Bukhari ikut berjuang di daerah Puruk Cahu,kalimantan tenga
Bukhari seorang yang setia mengabdikan dirinya. Ia orang yang dipercaya sebagai Pemayung Sultan. Ia dikenal di kalangan istana sebagai seorang yang mempunyai ilmu kesaktian dan kekebalan. Bahkan tersiar berita bahwa dengan ilmunya itu kalau ia tewas dapat hidup kembali. Ilmu ini diajarkan kepada siapa yang menjadi pendukungnya. Adanya kelebihan-kelebihan Bukhari tersebut, menyebabkan dia dan adiknya bernama Santar mendapat tugas untuk menyusun dan memperkuat barisan perlawanan rakyat terhadap Belanda di daerah banua lima,kalimantan selatan


0 komentar

Posting Komentar